Hendri Kampai: Menata Ulang Pers Nasional Menyongsong Indonesia Emas

    Hendri Kampai: Menata Ulang Pers Nasional Menyongsong Indonesia Emas

    OPINI - Pers memiliki peran strategis dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, baik sebagai alat perjuangan, kontrol sosial, maupun sarana penyebaran informasi. Dalam menghadapi era globalisasi dan revolusi industri 4.0, pers nasional dituntut untuk bertransformasi agar tetap relevan dalam membangun masyarakat yang cerdas dan kritis. Seiring dengan visi Indonesia Emas 2045—yang menargetkan Indonesia sebagai negara maju—pers harus mengambil peran lebih besar dalam membentuk narasi pembangunan, memperkuat demokrasi, dan menjaga integritas informasi di tengah maraknya disrupsi digital. 

    Tantangan Pers Nasional di Era Digital
    Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas, pers nasional menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Salah satu tantangan terbesar adalah disrupsi digital yang telah mengubah cara masyarakat mengakses dan mengonsumsi berita. Kemunculan media sosial sebagai sumber informasi utama bagi sebagian besar masyarakat telah menggeser dominasi media konvensional. Hal ini menimbulkan tantangan dalam menjaga kredibilitas berita, mengingat maraknya berita palsu (hoaks) yang sering kali lebih cepat menyebar dibandingkan berita yang terverifikasi. 

    Tantangan lainnya adalah independensi pers. Dalam beberapa kasus, pers masih menghadapi tekanan dari kepentingan politik dan ekonomi yang dapat mengancam kebebasan pers. Selain itu, model bisnis media yang bergantung pada iklan membuat banyak media lebih mengutamakan sensasi dan clickbait demi menarik pembaca, ketimbang menyajikan berita yang berkualitas. Hal ini dapat mengurangi peran pers sebagai pilar keempat demokrasi yang berfungsi sebagai pengawas kekuasaan. 

    Strategi Menata Ulang Pers Nasional
    Untuk memastikan pers nasional mampu menyongsong Indonesia Emas 2045, diperlukan berbagai strategi penataan ulang yang berfokus pada kualitas, integritas, dan adaptasi terhadap perubahan zaman. Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan antara lain: 

    1. Penguatan Etika dan Profesionalisme Jurnalistik
    Pers harus kembali pada prinsip-prinsip dasar jurnalistik, yakni keakuratan, keberimbangan, dan independensi. Penguatan kode etik jurnalistik menjadi penting agar media tidak terjebak dalam penyebaran informasi yang tidak terverifikasi atau bias. Dewan Pers harus berperan aktif dalam memastikan kepatuhan media terhadap standar jurnalistik yang tinggi serta memberikan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh media. 

    2. Digitalisasi dan Inovasi Media
    Agar tidak tertinggal oleh arus digitalisasi, media nasional harus beradaptasi dengan teknologi terbaru. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam penyaringan berita, penerapan jurnalisme data, serta pengembangan model bisnis berbasis langganan dapat menjadi solusi untuk menjaga keberlanjutan media. Selain itu, media perlu mengembangkan format yang lebih interaktif, seperti video, podcast, dan live streaming, untuk menarik minat audiens muda. 

    3. Penguatan Literasi Media Masyarakat
    Salah satu cara menekan dampak negatif dari media sosial dan hoaks adalah dengan meningkatkan literasi media masyarakat. Pemerintah, akademisi, dan media perlu berkolaborasi dalam edukasi publik tentang cara memilah informasi yang kredibel dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya berita yang berkualitas. Kampanye literasi digital harus diperluas agar masyarakat mampu menjadi konsumen berita yang cerdas. 

    4. Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Media
    Untuk mengurangi ketergantungan pada iklan dan menghindari intervensi dari pihak-pihak berkepentingan, media nasional harus mengembangkan model bisnis yang lebih berkelanjutan. Langganan berbayar, crowdfunding, dan kerja sama dengan berbagai lembaga non-profit dapat menjadi alternatif dalam menjaga independensi pers. 

    5. Reformasi Regulasi dan Perlindungan Jurnalis
    Pemerintah harus memastikan adanya regulasi yang melindungi kebebasan pers dan keselamatan jurnalis. Undang-Undang Pers harus terus disesuaikan dengan dinamika zaman agar tidak menjadi alat represi terhadap kebebasan berekspresi. Selain itu, jurnalis yang menjalankan tugasnya dengan integritas harus mendapatkan perlindungan hukum yang memadai dari ancaman kriminalisasi maupun kekerasan. 

    Peran Pers dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045
    Dalam visi Indonesia Emas 2045, pers nasional memiliki peran yang sangat vital dalam membangun bangsa yang berdaya saing tinggi. Melalui jurnalisme yang berkualitas, media dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, membangun kesadaran kritis, serta mendorong transparansi dalam pemerintahan. 

    Pers juga harus menjadi bagian dari ekosistem pembangunan nasional dengan memberikan ruang bagi inovasi, sains, dan teknologi dalam pemberitaan mereka. Alih-alih hanya memberitakan konflik dan sensasi, pers harus lebih banyak mengangkat kisah-kisah inspiratif, pencapaian anak bangsa, serta tantangan yang harus dihadapi menuju Indonesia sebagai negara maju. 

    Menata ulang pers nasional bukan hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga sebuah keharusan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Tantangan digitalisasi, hoaks, independensi, serta keberlanjutan bisnis media harus diatasi dengan strategi yang tepat agar pers dapat terus berperan sebagai pilar demokrasi. Melalui penguatan etika jurnalistik, inovasi digital, literasi media, kemandirian ekonomi, serta reformasi regulasi, pers nasional akan mampu menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia ke masa depan yang lebih cerah. 

    Pers yang kuat adalah pers yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya sebagai penjaga kebenaran dan pilar demokrasi. Dengan demikian, pers nasional tidak hanya akan bertahan tetapi juga berkontribusi secara nyata dalam mewujudkan cita-cita besar bangsa: Indonesia Emas 2045.

    Jakarta, 31 Januari 2025
    Hendri Kampai
    Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI/Akademisi

    hendri kampai pers nasional
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika...

    Artikel Berikutnya

    Aksi Heroik Bripka Agus Simanjuntak Tembak...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Pererat Sinergi TNI Dan Ulama, Serda Mukri Babinsa Koramil 0602-17/Carenang Ikuti Pengajian Bulanan
    Pengelolaan PT Semen Tonasa Harus Kembali ke Daerah, Herman Djide: Agar Warga Tidak Jadi Penonton
    Polresta Mataram Dampingi Proses Pemupukan Tanaman Jagung Dalam rangka Ketahanan Pangan
    Babinsa Koramil 0602-07/Waringinkurung Tinjau Dan Koordinasikan Penanganan Rumah Warga Yang Ambruk 
    Satgas TNI Habema Dorong Kemandirian Pangan: Bagikan Bibit dan Alat Pertanian untuk Petani di Puncak

    Ikuti Kami